Sebuah Percakapan dari Dia untuk Dia

Sebenarnya ada dua percakapan dari seorang cowok ke seorang cewek. Kedua percakapan ini bercerita tentang cewek matre [banget] dan seorang bos, sedangkan yang lainnya bercerita kedua manusia yang sedang bercakap-cakap tentang hubungan mereka. Cek this out!!


Inilah kedua percakapan tersebut :
  1. Percakapan pertama :
    Cowok: maukah kau menikah denganku?
    Cewek: apakah kamu punya sebuah rumah?
    Cowok: tidak,
    Cewek: apakah kamu punya sebuah mobil BMW?
    Cowok: tidak..
    Cewek: berapa gaji mu?
    Cowok: tidak punya, tapi.......
    Cewek: tidak ada tapi, kamu tidak punya apa-apa.. Bagaimana bisa menikah denganku? Tinggalkan aku!!
    Cowok: (berkata pada dirinya sendiri) aku punya 4 villa, 2 Ferrari, 3 Porsche, 6 Audi.. Kenapa aku harus beli BMW?! Bagaimana aku dapat gaji bila aku adalah seorang boss??
  2. Percakapan kedua :
    Sebelum Menikah dan Sesudah Menikah
    Sebelum Menikah
    cowok : Akhirnya, aku sudah menunggu saat ini tiba sejak lama.
    Cewek : Apakah kau rela kalau aku pergi?
    Cowok : Tentu Tidak!!Jangan pernah kau berpikiran seperti itu.
    Cewek : Apakah Kau mencintaiku??
    Cowok : Tentu!! Selamanya aka...n tetap begitu.
    Cewek : Apakah kau pernah selingkuh??
    Cowok : Tidak!! Aku tak akan pernah melakukan hal buruk itu.
    Cewek : Maukah kau menciumku??
    Cowok : Ya.
    Cewek : Sayangku. 
    Sesudah 5 tahun nikah, tinggal baca dari bawah ke atas..
Hmm, ada pesan dan kesan saat membaca salah kedua dari percakapan diatas.
  • Percakapan pertama : tentu saja si cewek sangat matre. Ingin mengejar harta dari si cowok. Padahal, si cowok belum selesai ngomong. Mungkinkah anda mengalami hal ini?
  • *Pesan dari aku : jangan meninggalkan sebuah obrolan sebelum obrolan itu selesai
  • Percakapan kedua : inilah percakapan yang membuat aku senyam-senyum sendiri (jangan dikira gila). Dan janganlah menerapkan langkah ini dalam kehidupan sehari-hari.
  • *Pesan [lagi] dari aku : kayak diatas, jangan terapkan ngomong-ngomong atau obrolan ini dalam kehidupan. Tapi kalau dari atas boleh. Hehe
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Sebuah Percakapan dari Dia untuk Dia"

Terima Kasih Sudah Berkomentar
 
Copyright © 2015 Catatan Harian - All Rights Reserved